Bertanam Sistem Hidroponik

Pengertian Bertanam Sistem Hidroponik

Hidroponik Sistem Wick

Apa itu hidroponik ~ Pada tulisan saya yg pertama di blog ini saya akan sedikit menjelaskan sedikit tentang bertanam dengan sistem hidroponik. Mungkin untuk masyarakat perkotaan sudah mengerti apa itu hidroponik, karena memang hidroponik merupakan cara bertanam dengan memanfaatkan lahan sempit seperti masyarakat perkotaan. Hidroponik sendiri secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Hydro yang berarti air, dan Ponos yang berarti daya. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman menggunakan media air. Pengertian gampangnya sih bertanam tanpa tanah.

Keunggulan Bertanam dengan Sistem Hidroponik

  1. Hemat tempat
  2. Dalam berhidroponik, pemanfaatan lahan memang sangat efisien. Bisa dibilang sangat irit lahan. Kita bisa mengaplikasikannya di teras rumah, pagar, bahkan sangat memungkinkan di atas atap bisa jadi lahan bercocok tanam secara hidroponik.
  3. Sangat irit penggunaan air dan nutrisi (pupuk)
  4. Meski hidroponik komponen utamanya adalah air,tapi dalam prakteknya penggunaan air sangatlah irit. Dalam 15 liter air bisa untuk 6-8 titik tanam untuk tanaman sawi, selada, daun mint, dll. Untuk kangkung malah bisa untuk 20 titik tanam dengan 5-7 pohon per titik tanamnya. Itupun air bisa bertahan sampai 7-10 hari. Penggunaan nutrisi/pupuk saya katakan irit karena dalam setiap liter air hanya perlu menambahkan 5ml nutrisi/larutan pupuk.
  5. Hemat waktu dan mudah perawatannya
  6. Jika kita bercocok tanam menggunakan media tanah, kita harus menyiram tanaman setiap pagi atau sore hari. Berbeda dengan hidroponik, kita tidak perlu menyiram lagi, cukup tambah air dan nutrisi kalau air dalam tandon sudah mulai surut.

Kekurangan Bertanam Sistem Hidroponik

Menurut saya dalam sistem hidroponik hanya satu kekurangannya yaitu modal awal yang relatif cukup menguras kantong. Tapi sebenarnya bisa kita siasati dengan memanfaatkan barang-barang bekas untuk bertanam hidroponik. Salah satunya pemanfaatan botol air mineral bekas untuk berhidroponik. Caranya akan saya ulas di artikel selanjutnya. Jadi tidak ada alasan lagi untuk tidak bertanam sistem hidroponik.

Tanaman yang Dapat Ditanam dengan Sistem Hidroponik

Pada dasarnya semua jenis tanaman dapat ditanam dengan sistem hidroponik, tapi tanaman yang paling umum ditanam dengan sistem hidroponik adalah tanaman berbagai jenis sayuran, buah-buahan, umbi-umbian, tanaman herbal, dan tanaman hias. Kalau saya basic ke sayuran, tanaman herbal, dan tanaman buah (seperti cabe dan tomat). Alasannya sederhana tanaman tersebut berumur pendek dan lebih cepat panen daripada tanaman yang lain.

Sistem-Sistem yang Dapat Diterapkan dalam Bertanam Secara Hidroponik

  1. Statis (Static Solution Culture)
  2. Sistem statis atau disebut juga sistem genangan. Jadi air hanya menggenang di tandon tanpa ada aliran air secara kontinyu. Di sistem statis ini ada beberapa teknik yang bisa diterapkan, yaitu: Sistem Sumbu (Wick), Rakit Apung (Floating Raft), Kratky (Semi Rakit Apung)
  3. Dinamis (Continuous-Flow Solution Culture)
  4. Sistem aliran ini mengalirkan air secara kontinyu untuk suplai nutrisi ke tanaman. Teknik yang bisa diterapkan dalam sistem aliran antara lain: NFT (Nutrient Film Tecnique), DFT (Deep Flow Tecnique), DBS (Dutch Bucket System), Aeroponic
Demikian sedikit ulasan tentang Bertanam Sistem Hidroponik. Untuk lebih jelasnya tentang cara-cara bertanam hidroponik dan lainnya akan saya ulas di artikel saya selanjutnya. Semoga bermanfaat.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar